Estimated reading time: 3 minutes
Rumah tradisional orang Melayu merupakan rumah berbentuk panggung. Tujuan utama dari membangun rumah panggung bagi orang Melayu adalah sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan.
Pasalnya, suku Melayu yang merupakan kelompok etnis Austronesia ini tinggal di wilayah beriklim tropis.
Daerah beriklim tropis yang gampang tergenangi air saat hujan deras dalam waktu yang lama menjadi salah satu alasannya.
Bagi orang Melayu, rumah memiliki makna yang terdiri dari:
- cahaya hidup di bumi,
- tempat beradat berketurunan,
- tempat berlabuh kaum kerabat,
- tempat singgah dagang lalu, dan
- hutang orang tua kepada anaknya.
Karena memiliki makna yang begitu dalam, fungsi rumah tidak semata hanya untuk tempat berlindung dan beristirahat.
Rumah memiliki fungsi secara sosial dan budaya yang masih menjadi keyakinan hingga masa kini.
Fungsi secara sosial itu pun tergambarkan dalam bentuk rumah panggung. Rumah berbentuk panggung bagi orang Melayu juga mempunyai tujuan lain selain beradaptasi dengan lingkungan.
Bangunan rumah tradisional Melayu yang mewah dan besar itu menjadi simbol sosial bagi yang menempatinya.
Di Provinsi Riau, misalnya, Rumah Selaso Jatuh Kembar dengan ukuran yang sangat besar menyampaikan bahwa rumah itu adalah rumah seseorang yang dihormati.
Sedangkan tujuan dari pembangunan rumah berbentuk panggung berdasar kegunaannya dapat disimak di bawah ini, ya!
Baca Juga: Tradisi Tepung Tawar Melayu: Tujuan, Bahan, dan Prosesi
Tujuan pembangunan rumah berbentuk panggung oleh orang Melayu
Bentuk rumah yang tinggi dan besar serta memiliki tangga di depan dan belakang rumah menjadi ciri khas rumah tradisional orang Melayu.
Pembangunan rumah berbentuk panggung itu pun memiliki tujuan tersendiri berdasar kegunaannya.
Kami lansir dari laman Berita 99, pembangunan rumah panggung oleh orang Melayu mempunyai tujuan seperti di bawah ini.
Menghindari resiko banjir
Umumnya orang suku Melayu banyak menempati daerah-daerah sepanjang aliran sungai atau pesisir.
Tinggal di daerah beriklim tropis lembab tentunya tidak terhindarkan dari resiko banjir saat musim penghujan tiba.
Luapan air sungai akan menggenang hingga ke halaman rumah bahkan berpotensi masuk ke dalam rumah.
Membangun rumah berbentuk panggung menjadi salah satu aksi mitigasi dan adaptasi terhadap kondisi ini.
Menghindari binatang buas
Kedatangan binatang buas atau berbahaya di sekitar pemukiman bukan sesuatu yang tidak mungkin.
Terlebih, pemukiman yang tidak jauh dari hutan atau semak belukar.
Hal ini menjadi dasar tujuan orang suku Melayu mengapa harus membangun rumah berbentuk panggung.
Bangunan rumah yang berbentuk panggung setidaknya dapat mempersulit hewan buas untuk masuk rumah, misalnya, ular.
Area rumah jadi lebih luas
Selain menghindari banjir dan binatang buas, rumah berbentuk panggung bertujuan untuk menambah kesan luas dan kemegahan.
Area bawah rumah dapat menjadi tempat yang bisa termanfaatkan untuk berbagai hal. Menyimpan hasil panen ladang adalah satu di antara berbagai pemanfaatan ruang.
Jadi lebih sejuk
Rumah akan lebih sejuk mungkin menjadi tujuan lain dari orang suku Melayu membangun rumah pribadinya berbentuk panggung.
Bangunan yang mayoritas terbuat dari material kayu ini memiliki ventilasi di setiap sudutnya.
Lantai rumah yang terbuat dari kayu dan memiliki rongga-rongga kecil akan menjadi jalan bagi angin untuk masuk ke dalam rumah.
Itu adalah beberapa tujuan dari pembangunan rumah tradisional berbentuk panggung.
Menurut orang Melayu, rumah adalah sebuah kesempurnaan hidup yang harus diperjuangkan. Terlebih bagi mereka yang sudah berkeluarga, rumah adalah bentuk dari pertanggung jawabannya terhadap keluarga.
Pasalnya, seseorang yang sudah berkeluarga tidak memiliki rumah berarti tidak bertanggung jawab.
Sumber Gambar Unggulan: Genta FKIP UNJA