7 Makanan Adat Banjar untuk Berbagai Acara

Di tengah derasnya modernisasi, makanan dari daerah pun Barat kian menjamur di hampir setiap daerah. Akibatnya makanan tradisional yang melambangkan kebudayaan pun kian pudar. Termasuk makanan adat Banjar yang perlahan mulai tidak dikenali oleh anak-anak muda.  

Banjar Provinsi Kalimantan Selatan ialah daerah yang mayoritas masyarakatnya bersuku Melayu. Ajaran Islam pun sangat lekat di dalam kehidupan masyarakat.

Karena itu, tradisi Banjar terpengaruh oleh kebudayaan dan agama, termasuk makanan adat yang selalu hadir dalam acara kebudayaan.

Selamatan, acara pernikahan, khitanan, dan tasmiyahan adalah contoh tradisi masyarakat Banjar yang punya ciri khasnya dari pelaksanaan dan juga sajian makanannya.

Nah, bagi Anda yang tertarik untuk mengetahui apa saja makanan adat Banjar yang ada hingga sekarang untuk acara keluarga dan kebudayaan ada di artikel ini.

Yuk, langsung saja simak apa saja makanannya!

Baca Juga: Piduduk Adat Banjar: Isi dan Makna

Makanan adat Banjar

Makanan tradisional Banjar berikut ini sering disajikan dalam berbagai acara keluarga hingga upacara kebudayaan masyarakat setempat.

Dan ada pula makanan yang sudah tidak asing bagi kita, bahkan sudah dikenal oleh seluruh orang Indonesia. Sebab, menjadi makanan instant yang banyak digemari, Mie Instant Soto Banjar salah satunyanya.

Soto Banjar

Makanan tradisional pertama yang ada di Banjar dan sudah tidak asing di lidah kita adalah soto banjar.

Soto Banjar adalah makanan berkuah khas yang kaya dengan perpaduan rempah-rempah, menghasilkan aroma kuat yang menggoda selera.

Jika soto pada umumnya bisa berpadu dengan nasi, maka tidak dengan soto banjar. Pasalnya, makanan berkuah satu ini jika tersaji dengan nasi sudah beda pula namanya, karena menjadi nasi sop.

Soto banjar tidak bisa berpisah dengan olahan beras yang menjadi lembek namun padat, yaitu lontong.

Lontong akan menyerap kuah yang begitu menggelegar. Kualitas rasa memang dijaga oleh orang Banjar selain menjaga tradisi juga karena untuk menghasilkan soto dengan rasa Istimewa.

Karenanya bahan-bahan untuk membuat soto banjar adalah bahan yang berkualitas.

Salah satunya ayam kampung yang segar untuk menghasilkan kuah soto banjar yang gurih.

Nah, perpaduan bahan lainnya juga ada seperti pada soto-soto biasanya, ada bihun, telur, taburan bawang goreng, dan daun sop.

Agar menikmati soto dengan kuah bening dan segar, maka Anda bisa memadukannya dengan air jeruk nipis.

soto banjar
Soto Banjar | Primarasa

Sebagai salah satu makanan ada Banjar, biasanya soto banjar menjadi sajian di upacara selamatan, kawinan, dan sunatan.

Ketupat kandangan

Kuliner tradisional dari Kota Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai, Kalimantan Selatan.

Juga sama seperti ketupat biasanya yang sering kita jumpai, hanya saja yang jadi pembeda dari ketupat kandangan adalah cara menyajikannya.

Bagi orang Banjar, ketupat kandangan tidak nikmat jika tidak ada ikan gabus sebagai lauk utamanya.

Ikan gabus dimasak dengan berbagai menu, biasanya dibakar, rebus, hingga sambal merah untuk menambah kenikmatan makan ketupa.

Apalagi saat menikmatinya tidak menggunakan sendok, ketupat kandangan akan lebih mantap dengan suapan dari tangan langsung.

Nasi kuning

Makanan adat Banjar lainnya yang tak kalah khas adalah nasi kuning.

Nasi kuning biasa tersaji di banyak acara keluarga, upacara kebudayaan, dan selamatan sebagai hidangan utama.

Namun, orang Banjar dan orang-orang melayu di sekitar Kalimantan lebih suka menyantap nasi kuningg sebagai menu sarapan.

Rasa gurih dan tampilannya menarik mungkin jadi alasan kenapa orang Banjar suka sarapan nasi kuning. Selain untuk mengawali pagi lebih cerah, secerah warna kuning dan semerona kuah merahnya.

Menjadikan pagi lebih bersemangat karena sudah ada tenaga dari makanan yang mengandung gizi dan berwarna cerah kuning dan merah.

Warna nasi yang kuning bagi orang Banjar juga melambangkan kekayaan atau kemakmuran. Selain itu, warna kuning juga melambangkan suatu kesakralan.

Lapat

Tidak jauh berbeda dengan makan lontong, di Banjar ada makanan tradisional yang disebut lapat.

Bukan hanya sekadar makanan tradisional dengan rasa gurih dan mengenyangkan. Bagi orang Banjar, lapat sendiri biasa terkonotasikan dengan badapat atau bertemu.

Serta tidak jauh pula dengan sebuah makna terhadap persaudaraan. Jadi konotasi lapat mengambarkan sebuah harapan untuk bisa kembali berjumpa suatu saat nanti. 

Dari sisi rasa, makanan tradisional berbahan dasar beras dan bercampur santan ini pun punya rasa yang tidak jauh beda dengan lontong. Hanya saja makanan yang berbalut daun pandan atau daun pisang ini punya citarasa sangat gurih.

Lebih gurih lagi karena lapat ini biasa tersaji dengan sambal kacang. Lapat yang sudah diiris sesuai keinginan itu pun kemudian dicocol ke sambal kacang agar dapat citarasa pedas, manis, dan gurihnya kacang.

Baca Juga: Tradisi Saprahan di Kalimantan Barat dan 5 Faktanya

Makanan adat Banjar wadai cincin

Camilan yang juga merupakan makanan tradisional Banjar dan unik adalah wadai cinci atau kue cincin.

Walau bukan hanya ada di Banjar, kue berbahan dasar tepung beras ini punya arti sebagai sebuah lambang keberanian.

Cara membuatnya yang unik dan disebut degan wadai cincin karena saat membuat empat lubangnya hanya menggunakan jari-jari tangan yang ditusuk ke wadai.

Sehingga penusukan wadai dengan jari tangan sudah seperti menggunakan cincin.

Konon, dari sejarahnya wadai dengan empat lubang dan berwarna merah ini melambangkan keberanian selain untuk membuatnya agar lebih cepat matang.

Hintalu karuang

Manis dan gurih ialah rasa yang begitu mendominasi pada kudapan khas Banjar satu ini, hintalu karuang.

Hintalu karuang ialah nama yang bermula dari bentuknya yang bulat-bulat kecil seperti telur kelelawar.

hintalu karuang banjar
Hintalu Karuang Banjar | Kalteng Pos Info

Walau demikian, hintalu karuang adalah makanan adat Banjar yang biasanya tersaji di acara-acara adat.

Kokoleh

Punya citarasa yang hampir sama dengan bubur sumsum, kokoleh adalah salah satu makanan adat Banjar yang umumnya ada di acara-acara keluarga. Seperti selamatan dan upacara pemberian nama bayi atau tasmiyahan.

Untuk kudapan yang sederhana dengan rasa manis dan gurihnya santan kelapa, kokoleh juga sederhana dari cara pembuatannya.

Pertama, membuat campuran bahan-bahan untuk membuat kokoleh. Kedua, bahan yang sudah bercampur merata dikukus hingga matang dan demikian juga dengan kuah santan gulanya.

Kokoleh, kudapan manis yang sederhana dan mudah dibuat, dapat dinikmati oleh semua kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Selain mengenal beragam makanan adat Banjar, di blog ini juga membahas tradisi Melayu yang ada di Banjar, Riau, dan daerah lainnya.

Baca Juga: 8 Makanan Khas Melayu Riau dengan Rasa Gurih, Manis, Hingga Beraroma Rempah

Sumber Gambar Unggulan: Sasa

Adha Susanto
Adha Susanto

Dengan menulis belajar bahwa tidak ada seorang yang sempurna

Articles: 34