Estimated reading time: 4 minutes
Dalam memberikan nama pada seorang anak baru lahir, umumnya masyarakat Banjar menggelar acara yang dinamakan betasmiyah. Nah, bagi keluarga yang mampu prosesi tasmiyah umumnya berlangsung secara bersamaan dengan aqiqah. Lalu, apa saja perlengkapan prosesi acara tasmiyah dan aqiqah yang digelar bersamaan menurut masyarakat Banjar? Simak uraiannya di bawah ini, ya!
Tradisi pemberian nama dan aqiqah kepada seorang anak yang baru lahir sudah menjadi tradisi dan ajaran dalam Islam.
Umumnya prosesi pemberian nama berlangsung saat seminggu setelah kelahiran anak atau saat setelah tali pusarnya kering.
Jika keadaan suatu keluarga mampu pelaksanaan prosesi pemberian nama dapat terlangsungkan secara bersamaan dengan pemotongan hewan atau aqiqah. Tapi, jika keadaan belum memungkinkan, acara aqiqah dapat disusulkan pada kemudian hari.
Baca Juga: Badudus Adat Banjar: Perlengkapan Mandi & Makna Simbolik
Susunan acara tasmiyah dan aqiqah adat Banjar
Setiap masyarakat yang tinggal pada suatu daerah mempunyai serangkaian acara yang tersendiri dalam melaksanakan prosesi pemberian nama anak.
Jika mempunyai kemampuan lebih acara pemberian nama anak dapat berlangsung dengan meriah, misalnya, pemberian dekorasi atau pelaminan anak.
Nah, pada dasarnya serangkaian prosesi acara ini bukan semata-mata mewah-mewahan. Namun, lebih sebagai bentuk pelestarian tradisi masyarakat dan ajaran Nabi Muhammad Saw.
Untuk itu, serangkaian acara hendaknya dapat terlaksana dengan hikmat dan mengandung nilai-nilai agama.
Dari kebiasaan masyarakat Banjar prosesi tasmiyah dan aqiqah berlangsung dengan serangkaian acara seperti di bawah ini.
Pembacaan Fatihah Empat
Sebelum prosesi tasmiyah berlangsung, Ustaz yang memimpin keberjalanan kegiatan memimpin pemabacaan empat surah: Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Kemudian, dapat diikuti pembacaan Ayat Kursi, Yasin, dan Burdah.
Pembacaan kalam ilahi
Selanjutnya, acara pembacaan kalam Ilahi surah Ali Imran ayat 23 sampai 27 yang dibawakan oleh seorang qori.
Ketika pembacaan kalam Ilahi berlangsung, bayi dihadapkan pada qoriah hingga selesai.
Prosesi puncak acara pemberian nama atau tasmiyah berdasarkan tradisi Banjar
Acara inti pada tasmiyah menurut tradisi Banjar adalah prosesi pemberian nama yang dipimpin Ustaz dengan rangkaian acara seperti di bawah ini.
Membacakan istigfar
Sebagai pembuka prosesi pemberian nama, Ustaz akan membacakan istigfar:
astaghfirullah alazim, 3x,
la haula wal quwwata illa billahi laa ilaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaihi, 3x.
Membaca basmallah
Yang selanjutnya berlanjut dengan mengucapkan: Ya gulamah sammaytuki bima samakillahi rabbal ’alamin: nama anakbin/binti nama orang tua anak.
Selanjutnya, Ustazmengucapkan Barakallahu laha wali walidaiha, yang kemudian diikuti oleh seluruhjamaah.
Pada kalimat terakhir ini, Ustaz akan mengulangnya sebanyak dua kali.
Kemudian, Ustaz akan melanjutkan prosesi dengan mengucapkan: “Hai anak, engkaU pada hari ini akan kuberi nama dengan nama yang akan dituliskan di Lauhil Mahfuz, yaitu nama anak bin/binti nama orang tua anak”.
Saat Ustaz selesai mengucapkan perkataan di atas, maka seluruh jamaah akan menyambutnya dengan mengucapkan barakallahu laha waliwalidaiha.
Setelah itu, Ustaz pun menjadi orang pertama memotong rambut sang bayi. Kemudian, menapung tawar sebanyak tiga kali pada bagian kepala, bahu kanan dan kiri bayi.
Saat prosesi tapung tawar, dalam acara tasmiyah adat Banjar para jamaah akan mengiringinya dengan membacakan salawat atau puji-pujian kepada Rasulullah Saw.
Ketika prosesi tapung tawar selesai. Sang bayi digendong oleh ayahnya untuk berkeliling menghampiri para tetua untuk memercikkan minyak likat baburih dan mebacakan doa-doa untuk kebaikan bayi kelak.
Pembacaan doa
Acara selanjutnya dalam betasmiyah setelah pemotongan rambut dan tapung tawar selesai adalah pembacaan doa.
Ceramah
Acara terakhir dalam tasmiyah adat Banjar adalah ceramah singkat oleh Ustaz dengan tema “Pentingnya Mendidik Anak dalam Agama Islam”. Kemudian, diikuti dengan membacakan manaqib Syekh Samman dan acara penutup adalah pembacaan doa.
Kemudian, membagi seluruh daging hewan aqiqah siap santap ke seluruh jamaah yang hadir.
Perlengkapan acara tasmiyah
Jika pelaksanaan acara tasmiyah berlangsung bersamaan dengan aqiqah atau penyembelihan hewan, maka dalam adat Banjar terdapat perlengkapan yang meliputi:
- Kambing siap sembelih sebanyak dua ekor untuk anak laki-laki, dan satu ekor untuk anak perempuan
- Sajian makanan dan kelengkapan bayi sesuai jenis kelamin (tapai ketan, susu, kopi manis dan pahit, air putih, alat tulis)
- Gunting
- Nampan atau baki kecil
- Madu
- Minyak likat baburih
Baca Juga: Tradisi Mandi 7 Bulanan Banjar: Perlengkapan & Kepercayaan
Sumber: pasca uin antasari
Featured Photo by Yayuk Iyanti on Facebook